Kenali Hama & Penyakit Utama

Identifikasi dan cara penanganan hama & penyakit pada tanaman padi, bawang merah, jagung, dan kedelai.

🌾 Tanaman Padi

Hama

Wereng Batang Coklat

Wereng Batang Coklat

Gejala: Tanaman menguning dan kering seperti terbakar (hopperburn). Hama bergerombol di pangkal batang.

Penanganan: Gunakan varietas tahan (Inpari 32), tanam serempak, dan gunakan insektisida berbahan aktif Buprofezin atau Imidacloprid jika populasi tinggi.

Penggerek Batang (Sundep/Beluk)

Penggerek Batang (Sundep/Beluk)

Gejala: Pucuk tanaman mati kering (sundep) pada fase vegetatif. Malai kosong dan berwarna putih (beluk) saat fase generatif.

Penanganan: Ambil dan musnahkan kelompok telur, tanam serempak, dan gunakan insektisida sistemik berbahan aktif Fipronil atau Karbofuran.

Tikus Sawah

Tikus Sawah

Gejala: Batang padi terpotong di bagian pangkal, seringkali tidak putus. Kerusakan biasanya terjadi di tengah petakan.

Penanganan: Lakukan gropyokan massal sebelum tanam. Pasang umpan beracun atau perangkap. Jaga sanitasi sawah agar tidak menjadi sarang.

Walang Sangit

Walang Sangit

Gejala: Menyerang bulir padi saat fase pengisian, menyebabkan bulir menjadi hampa atau berkualitas buruk. Mengeluarkan bau yang khas.

Penanganan: Tanam serempak, bersihkan gulma di sekitar sawah. Lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif BPMC pada pagi hari.

Penyakit

Hawar Daun Bakteri (Kresek)

Hawar Daun Bakteri (Kresek)

Gejala: Tepi daun menguning dari ujung hingga pangkal dengan pola seperti huruf V, lalu mengering. Pada serangan parah, tanaman mati.

Penanganan: Gunakan benih sehat, jangan memupuk Nitrogen (N) berlebihan. Perbaiki drainase. Gunakan bakterisida jika diperlukan.

Penyakit Blas

Penyakit Blas

Gejala: Bercak coklat berbentuk belah ketupat pada daun. Pada leher malai, menyebabkan patah leher sehingga pengisian bulir gagal.

Penanganan: Gunakan varietas tahan, hindari pemupukan Nitrogen (N) berlebih. Semprot dengan fungisida berbahan aktif Trisiklazol.

🧅 Tanaman Bawang Merah

Hama

Ulat Grayak (Spodoptera exigua)

Ulat Grayak (Spodoptera exigua)

Gejala: Daun berlubang-lubang transparan karena bagian dalam daun dimakan. Serangan parah membuat tanaman gundul.

Penanganan: Kumpulkan dan musnahkan kelompok telur/larva. Gunakan perangkap feromon atau insektisida berbahan aktif Klorantraniliprol.

Lalat Penggorok Daun

Lalat Penggorok Daun

Gejala: Terdapat liang atau korokan berwarna putih berkelok-kelok di permukaan daun.

Penanganan: Gunakan perangkap likat kuning. Lakukan penyemprotan insektisida sistemik berbahan aktif Abamectin atau Siromazin.

Penyakit

Layu Fusarium

Layu Fusarium

Gejala: Daun menguning, terkulai, dan pangkal batang membusuk. Tanaman mudah dicabut karena akar rusak.

Penanganan: Cabut dan bakar tanaman terinfeksi. Gunakan agens hayati Trichoderma sp. saat pengolahan lahan. Hindari genangan air.

Bercak Ungu (Trotol)

Bercak Ungu (Trotol)

Gejala: Bercak kecil melekuk berwarna keputihan atau keunguan pada daun, seringkali dengan cincin konsentris.

Penanganan: Jaga jarak tanam agar tidak terlalu rapat. Lakukan penyemprotan fungisida kontak seperti Mankozeb atau Klorotalonil.

Antraknosa

Antraknosa

Gejala: Bercak putih pada daun yang meluas dan menyebabkan daun seperti tersiram air panas, lalu patah.

Penanganan: Kurangi kelembapan dengan jarak tanam yang lebar. Gunakan fungisida sistemik berbahan aktif Difenokonazol.

🌽 Tanaman Jagung

Hama

Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda)

Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda)

Gejala: Daun berlubang dan compang-camping, terutama pada bagian pucuk. Pada serangan berat, dapat menyerang tongkol.

Penanganan: Gunakan insektisida berbahan aktif Emamektin Benzoat atau Spinetoram. Lakukan pemantauan sejak dini.

Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)

Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)

Gejala: Terdapat lubang gerekan pada batang, seringkali disertai serbuk sisa gerekan. Tanaman menjadi mudah patah.

Penanganan: Lakukan pergiliran tanaman. Gunakan insektisida sistemik berbahan aktif Fipronil atau Furadan pada pucuk tanaman.

Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera)

Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera)

Gejala: Ulat ditemukan di ujung tongkol, memakan biji dan rambut jagung. Biji menjadi rusak dan berjamur.

Penanganan: Semprot dengan insektisida kontak pada saat rambut jagung mulai muncul. Manfaatkan musuh alami seperti Trichogramma sp.

Penyakit

Penyakit Bulai (Downy Mildew)

Penyakit Bulai (Downy Mildew)

Gejala: Garis-garis kuning sejajar tulang daun, terutama pada daun muda. Pertumbuhan kerdil dan seringkali tidak membentuk tongkol.

Penanganan: Gunakan varietas tahan. Lakukan seed treatment dengan fungisida Metalaksil. Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi.

Hawar Daun (Leaf Blight)

Hawar Daun (Leaf Blight)

Gejala: Bercak oval berwarna coklat keabu-abuan atau coklat pada daun, dimulai dari daun bawah.

Penanganan: Gunakan varietas tahan. Jaga kebersihan lahan dari sisa tanaman. Semprot fungisida dengan bahan aktif Mankozeb.

Karat Daun (Rust)

Karat Daun (Rust)

Gejala: Terdapat bintik-bintik (pustul) kecil berwarna coklat kemerahan seperti karat pada permukaan daun.

Penanganan: Tanam varietas yang tahan. Atur jarak tanam agar tidak terlalu rapat untuk mengurangi kelembapan. Gunakan fungisida jika serangan parah.

🌱 Tanaman Kedelai

Hama

Lalat Bibit (Ophiomyia phaseoli)

Lalat Bibit (Ophiomyia phaseoli)

Gejala: Menyerang tanaman pada fase awal pertumbuhan. Gejala berupa bintik-bintik putih pada keping biji dan daun pertama, serta garis-garis putih pada daun bibit. Serangan berat menyebabkan tanaman layu hingga mati.

Penanganan: Lakukan penanaman serentak. Gunakan perlakuan benih dengan insektisida sistemik atau lakukan penyemprotan jika ditemukan gejala awal.

Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Gejala: Daun berlubang-lubang, pada serangan berat hanya menyisakan tulang daun. Dapat juga menyerang polong muda.

Penanganan: Kumpulkan kelompok telur dan ulat secara mekanis. Gunakan insektisida hayati Bacillus thuringiensis atau insektisida kimia jika populasi tinggi.

Penggerek Polong (Etiella zinckenella)

Penggerek Polong (Etiella zinckenella)

Gejala: Terdapat lubang kecil pada kulit polong. Larva masuk ke dalam polong dan memakan biji, menyebabkan biji rusak, busuk, dan penurunan hasil panen.

Penanganan: Tanam serempak dan lakukan rotasi tanaman. Semprotkan insektisida kontak saat fase pembentukan polong untuk mencegah larva masuk.

Kepik Hijau (Nezara viridula)

Kepik Hijau (Nezara viridula)

Gejala: Menghisap cairan polong dan biji. Menyebabkan polong menjadi kempis, keriput, dan biji menjadi hitam atau busuk. Menurunkan kualitas dan kuantitas hasil.

Penanganan: Lakukan sanitasi gulma yang bisa menjadi inang. Lakukan penyemprotan insektisida pada pagi atau sore hari saat kepik aktif.

Penyakit

Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi)

Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi)

Gejala: Muncul bercak kecil berwarna coklat kemerahan (seperti karat) pada permukaan daun, terutama daun bagian bawah. Serangan berat menyebabkan daun mengering dan rontok prematur, menghambat pengisian biji.

Penanganan: Gunakan varietas tahan. Tanam dengan jarak tanam tidak terlalu rapat untuk sirkulasi udara yang baik. Aplikasikan fungisida berbahan aktif mankozeb atau propikonazol jika serangan terdeteksi dini.

Antraknosa (Colletotrichum spp.)

Antraknosa (Colletotrichum spp.)

Gejala: Dapat menyerang batang, daun, dan polong. Gejala berupa bercak tidak beraturan berwarna coklat tua hingga hitam. Pada polong, dapat menyebabkan polong busuk dan biji menjadi keriput serta berkualitas rendah.

Penanganan: Gunakan benih yang sehat dan bebas penyakit. Lakukan rotasi tanaman. Perbaiki drainase lahan dan gunakan fungisida jika diperlukan.

Catatan: Gambar yang ditampilkan adalah ilustrasi. Untuk hasil identifikasi yang akurat, konsultasikan dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat.